*Dulu Ojol jadi pejabat Lalu Korupsi, Dulu aktivis pro-rakyat lalu jadi Pejabat kemudian korupsi*
Dulu ojol menjabat lalu korupsi. Dulu aktivis pro-rakyat lalu jadi pejabat kemudian korupsi. Dulu kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah setelah masuk ke pemerintahan, sekarang membuat kebijakan menindas rakyat
Sebenarnya inilah gambaran rakyat dan pemimpinnya, kalau kita mengeluhkan korupsi pejabat negeri, sebenarnya rakyat juga melakukan korupsi kecil-kecilan semampu mereka, misalnya di korupsi uang parkir, jelas uang parkir motor 1000, tapi dikasi 2000, itu tidak dikembalikan, korupsi waktu, korupsi uang dinas perjalanan, korupsi uang arisan, memalsukan kuitansi, dan lain-lain.
Jika mental seperti ini naik jadi pejabat, tentu akan korupsi skala besar, skala pejabat semampu mereka, Jadi ingat kejadian nyata yg kami lihat: ada yang mencela dan memaki kepemimpinan pemerintah padahal dia sendiri tidak menjadi suami dan ayah yg baik, malas kerja, KDRT, selingkuh, mabuk dan lain-lain. Dia sendiri bukan pemimpin yg baik. Benar apa yg dikatakan ulama bahwa pemimpin itu cerminan rakyatnya, mengapa? Karena pemimpin yang sekarang dulunya rakyat. Silahkan baca tulisan kami tentang ini: https://muslimafiyah.com/pemimpin-adalah-cerminan-rakyatnya-jangan-menyalahkan-pemimpin-terus-intropeksi-bersama.html Jadi kita pertengahan: pemimpin perlu diperbaiki dan dinasehati, rakyat juga perlu diperbaiki dan dinasehati, masing-masing ada cara menasehati sesuai bimbingan syariat. Mari kita sama-sama memperbaiki diri, di mulai dari diri kita, keluarga, orang dekat, lingkungan kerja dan doakan terus semoga kita Indonesia makmur dan berkah. Aamiin
Salam Raehanul Bahraen
Copas dari FB Ustadz Raehanul Bahraen

